Peringati Tragedi Leuwigajah, Inilah Aksi di Bojongsoang

Table of Contents

  • Dalam rangka memperingati hari peduli sampah nasional (HPSN), serta peringatan tragedi longsor TPAS Leuwigajah yang memakan korban, Komunitas Pegiat Lingkungan Gelar Aksi Kampanye Lingkungan.
  • Bandung, Indeksnews.com | Sejumlah komunitas pegiat lingkungan melaksanakan kampanye lingkungan dalam rangka menyambut peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) di Desa Bojongsari Kecamatan Bojongsoang Kabupaten Bandung, Minggu (23/2/2020).
  • Para komunitas pegiat lingkungan yang berasal dari kalangan masyarakat umum tersebut melaksanakan aksi nyata sebagai bentuk kepeduliannya terhadap lingkungan.
  • Di antaranya, mereka mengajak kepada masyarakat umum untuk mengelola sampah rumah tangga di lingkungan rumahnya masing-masing.
  • Para komunitas pegiat lingkungan tersebut secara spontan memungut sampah liar yang berserakan di kawasan Desa Bojongsari.
  • Tak hanya itu, aksi mereka pun dengan sukarela membuat lubang biopori untuk dari resapan air guna mengurangi genangan air disaat turun hujan. Mengingat Desa Bojongsari merupakan daerah rawan banjir luapan Sungai Citarum.
  • Aksi para komunitas pegiat lingkungan itu turut melakukan penanaman pohon saat melaksanakan kampanye lingkungan untuk kelestarian lingkungan.
  • Melihat antusias para pegiat komunitas lingkungan dalam melaksanakan kampanye lingkungan tersebut, mantan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Jabar, yang juga didaulat sebagai Pembina Komunitas Lingkungan di Bojongsari DR. H. Anang Sudarna, P.Hd., turun langsung dan berbaur dengan para komunitas pegiat lingkungan tersebut. 
  • Anang yang mau turun pada kegiatan di tingkat desa itu disambut hangat oleh para aktivis lingkungan. Bahkan hadirnya Anang merupakan suatu kebanggaan karena ia sebagai mantan pejabat pemerintah yang benar-benar fokus memberikan perhatian pada lingkungan.
  • “Peran serta masyarakat adalah kunci dari perubahan itu sendiri, terutama pada sisi lingkungan”, kata Anang, di hadapan para komunitas pegiat lingkungan.
  • Sama halnya yang dilakukan Dadan Ramdan, aktivis lingkungan Jabar. Ia dengan sengaja datang dan turut mengikuti kampanye lingkungan dalam rangka memperingati HPSN tersebut.
  • “HPSN ini adalah untuk mengenang tragedi Leuwigajah yang menelan korban ratusan jiwa, karena meledak dan longsornya TPA akibat salah pengurusan”, ungkap Dadan.
  • Dadan berharap agar tidak terjadi lagi peristiwa serupa dikemudian hari, acara tersebut sangat diapresiasinya karena dapat mengajak warga mengolah sampah yang dihasilnya di rumah masing-masing.
  • Sementara itu, Staf Green Initiative Foundation sekaligus Direktur Sakola Citarum Dudi Andre Setiawan berharap dari kegiatan ini masyarakat mau belajar lebih jauh tentang pengelolaan sampah.
  • “Kami siapkan tempat konsultasi di beberapa titik, ada Sobat Bumi Leuwinutug (SBL) di RW 12, ada Gerakan Peduli Sungai (GPS) di RW 17, Kurawa Alam di RW 09 dan masih banyak titik lainnya yang dijadikan sebagai tempat konsultasi pengelolaan sampah di Desa Bojongsari”, ungkap Dudi.
  • Ia mengungkapkan, acara tersebut terlaksana adalah berkat dukungan dari Bank HSBC melalui GIF dengan nama program Revive Citarum yang dihadiri langsung oleh Direkturnya Bang Ferry. “Acara ini juga dibantu dan dimeriahkan oleh para anggota penguruan silat setempat yaitu Perguruan Sinar Pusaka Muda (PPSI)”, pungkasnya.***

Dalam rangka memperingati hari peduli sampah nasional (HPSN), serta peringatan tragedi longsor TPAS Leuwigajah yang memakan korban, Komunitas Pegiat Lingkungan Gelar Aksi Kampanye Lingkungan.

Indeksnews, Bandung. Sejumlah komunitas pegiat lingkungan melaksanakan kampanye lingkungan dalam rangka menyambut peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) di Desa Bojongsari Kecamatan Bojongsoang Kabupaten Bandung, Minggu (23/2/2020).

Para komunitas pegiat lingkungan yang berasal dari kalangan masyarakat umum tersebut melaksanakan aksi nyata sebagai bentuk kepeduliannya terhadap lingkungan.

Di antaranya, mereka mengajak kepada masyarakat umum untuk mengelola sampah rumah tangga di lingkungan rumahnya masing-masing.

Para komunitas pegiat lingkungan tersebut secara spontan memungut sampah liar yang berserakan di kawasan Desa Bojongsari.

Tak hanya itu, aksi mereka pun dengan sukarela membuat lubang biopori untuk dari resapan air guna mengurangi genangan air disaat turun hujan. Mengingat Desa Bojongsari merupakan daerah rawan banjir luapan Sungai Citarum.

Aksi para komunitas pegiat lingkungan itu turut melakukan penanaman pohon saat melaksanakan kampanye lingkungan untuk kelestarian lingkungan.

Melihat antusias para pegiat komunitas lingkungan dalam melaksanakan kampanye lingkungan tersebut, mantan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Jabar, yang juga didaulat sebagai Pembina Komunitas Lingkungan di Bojongsari DR. H. Anang Sudarna, P.Hd., turun langsung dan berbaur dengan para komunitas pegiat lingkungan tersebut.

Anang yang mau turun pada kegiatan di tingkat desa itu disambut hangat oleh para aktivis lingkungan. Bahkan hadirnya Anang merupakan suatu kebanggaan karena ia sebagai mantan pejabat pemerintah yang benar-benar fokus memberikan perhatian pada lingkungan.

“Peran serta masyarakat adalah kunci dari perubahan itu sendiri, terutama pada sisi lingkungan”, kata Anang, di hadapan para komunitas pegiat lingkungan.

Sama halnya yang dilakukan Dadan Ramdan, aktivis lingkungan Jabar. Ia dengan sengaja datang dan turut mengikuti kampanye lingkungan dalam rangka memperingati HPSN tersebut.

“HPSN ini adalah untuk mengenang tragedi Leuwigajah yang menelan korban ratusan jiwa, karena meledak dan longsornya TPA akibat salah pengurusan”, ungkap Dadan.

Dadan berharap agar tidak terjadi lagi peristiwa serupa dikemudian hari, acara tersebut sangat diapresiasinya karena dapat mengajak warga mengolah sampah yang dihasilnya di rumah masing-masing.

Sementara itu, Staf Green Initiative Foundation sekaligus Direktur Sakola Citarum Dudi Andre Setiawan berharap dari kegiatan ini masyarakat mau belajar lebih jauh tentang pengelolaan sampah.“Kami siapkan tempat konsultasi di beberapa titik, ada Sobat Bumi Leuwinutug (SBL) di RW 12, ada Gerakan Peduli Sungai (GPS) di RW 17, Kurawa Alam di RW 09 dan masih banyak titik lainnya yang dijadikan sebagai tempat konsultasi pengelolaan sampah di Desa Bojongsari”, ungkap Dudi.

Ia mengungkapkan, acara tersebut terlaksana adalah berkat dukungan dari Bank HSBC melalui GIF dengan nama program Revive Citarum yang dihadiri langsung oleh Direkturnya Bang Ferry. “Acara ini juga dibantu dan dimeriahkan oleh para anggota perguruan silat setempat yaitu Perguruan Sinar Pusaka Muda (PPSI)”, pungkasnya.***