Salah satu cara praktis untuk mengolah sisa organik di rumah dengan halaman yang terbatas adalah dengan membuat lubang resapan biopori. Yuk kita pelajari lebih lanjut tentang Biopori.
Apa itu Lubang Resapan Biopori?
Lubang resapan biopori adalah lubang-lubang silindris yang dibuat secara vertikal dengan diameter 10-15 cm dengan kedalaman tertentu, biasanya 100-120 cm. Lubang biopori ini dapat digunakan sebagai lubang resapan air untuk membantu meningkatkan daya serap air dan mengurangi genangan air.
Lubang resapan biopori ini pertama kali dicetuskan oleh Dr. Kamir Raziudin Brata, peneliti Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor (IPB). Lubang biopori temuan Dr, Kamir mulai didengar ketika peristiwa bajid di Jakarta pada tahun 2007.
Manfaat Lubang Biopori
Manfaat biopori banyak sekali mulai dari membantu penyerapan air, sebagai tempat pengolahan limbah organik dan juga meningkatkan kesuburan tanah.
Penyerapan Air
Adanya lubang biopori akan membantu mempercepat penyerapan tanah terhadap air karena genang air bisa langsung turun masuk ke dalam tanah. Hal ini membuat resiko terjadinya genangan air semakin kecil.
Dengan semakin sempitnya daerah resapan di kota dikarenakan pembangunan, pembuatan lubang biopori akan membantu penyerapan air hujan dan menjaga keberadaan air tanah serta mata air.
Pengolahan sisa organik
Lubang biopori dapat diisi dengan sisa organik yang akan mengundang organisme-organisme pengurai, seperti cacing dan lain-lain. Organisme pengurai ini akan membantu mengolah sisa organik menjadi pupuk kompos yang dapat menyuburkan tanah.
Kesuburan Tanah
Adanya lubang biopori akan meningkatkan aktivitas organisme dan mikroorganisme tanah dan binatang-binatang pengurai (jika ada sisa organik). Adanya organisme dan mikroorganisme dapat meningkatkan kadar nitorgen di dalam tanah sehingga kesuburan tanah pun meningkat!